Seputar Sensasi dan Persepsi

Melakukan karena dorongan atas kebutuhan untuk memperkaya kemampuan diri sendiri, jauh lebih bermakna dan bermanfaat dari pada hanya sekedar memenuhi arti dari suatu 'kewajiban' :)
                              -- Bu Filia Dina --
Yes, that's right!
Quote diatas disampaikan oleh salah seorang dosen kami yang mengajarkan Psikologi. Bisa dibilang, 'tugas' adalah makanan ringan bahkan makanan pokok bagi mahasiswa. Mulai itu dari tugas sederhana, hingga tugas besar. Meskipun para dosen memberi waktu yang cukup banyak untuk mengerjakan nya, dan yah terkadang ada juga yang hanya memberi waktu 1 jam untuk menyelesaikan tugas itu, kitaa (yang merasa mahasiswa) memiliki kewajiban untuk mengerjakan tugas-tugas itu.


Namun, terkadang kita berpikir bahwa itu hanyalah sekedar kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa. Jarang di antara kita berpikir bahwa tugas yang di kerjakan selama ini sangat bermanfaat dan menjadi kebutuhan kita kedepannya. Mengapa demikian?

Kalau dihubungkan ke topik kita sekarang, 'Sensasi dan Persepsi', kira-kira saya beranggapan seperti ini :
Mungkin, banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa tugas itu hanya lah kewajiban yang sekedar cukup untuk dikerjakan, karena mahasiswa itu tidak memiliki pengalaman untuk masa depannya (iyaa dong! kita semua tidak punya pengalaman di masa depan :D). Tapi bagaimana dengan mahasiswa lain (untuk selanjutnya kita sebut : dia) yang benar-benar serius, dan mengerti bahwa tugas itu sangat bermanfaat bagi masa depannya?
Yah, dia mendapatkan sensasi dari pendengarannya. Dia mendengar berbagai pengalaman yang diceritakan oleh orang lain. Pengalaman orang lain yang bisa di sampaikan itu juga berbagai macam kisahnya, mulai dari hal yang disesalkan sampai hal yang di banggakan. Pengalaman seseorang yang sudah menyelesaikan perkuliahan, pasti sangat berguna untuk men-suggest dia menjadi lebih rajin lagi belajar dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Karena dia sudah memiliki persepsi yang baik tentang masa depannya dan mengerti apa manfaat yang akan di perolehnya dari tugas-tugas tersebut.

Persepsi timbul karena adanya sensasi yang diterima, baik itu secara eksternal maupun internal. Sensasi itu muncul saat alat indera berinteraksi dengan lingkungan. Pada umumnya sensasi itu berasal dari luar diri kita (dibaca : lingkungan luar).
Nah, dari kisah mahasiswa di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Persepsi itu muncul karena adanya pengalaman yang bisa kita dengar dari orang lain ataupun kita rasakan sendiri.

Banyak sekali kisah dari pengalaman pribadi saya yang mencerminkan hal ini.
Saya akan menceritakan sebagian dari kisah saya itu disini, sekarang!

Saya adalah anak kelima dari lima bersaudara (paling bontot) di keluarga saya. Dengan satu orang abang, sebagai anak yang paling tua, dan tiga orang kakak. Saya dan ketiga orang kakak saya ini sukaa sekali dengan drama korea (dulunya) :D. Nah, pernah suatu ketika, kakak saya yang kedua, namanya Lina, bercerita pada kami bahwasanya, seorang artis korea idola kami, yang bernama Song Hye Gyo, telah meninggal duniaa karena di paksa diet oleh sutradara film yang akan membuat film terbarunya.
Saya, dan kedua kakak saya yang lainnya sangat terkejut mendengar hal itu. Apalagi mendengar alasan dari kematian idola kami ini yang bisa dikatakan tragis. 

Secara pribadi, tentu saya memiliki persepsi sendiri mengenai cerita kakak saya itu. Awalnya tentu saya tidak langsung percaya begitu saja. Saya harus tau sumber nya darimana, terpercaya atau tidak, hehe.
Kak Lina mengakui kalau dia mendengar kabar itu dari temannya yang melihat info tentang Song Hye Gyo di Internet. Nah, rasa percaya semakin minus jadinyaa setelah mendengar hal itu, haha.

Tapi, ekspresi dan penekanan suara dari kakak saya ini sangat-sangat meyakinkan :), dengan nada suaranya seperti ini kira-kira "Iyaa lohh Meel, dia ngelihat nya dari internet kayak yang di tabloit-tabloit khusus artis koreaa gituu ".. Dengan ekspresi yang tidak bisa saya tuangkan dalam tulisan. Haha.
Saya jadi percaya sama berita itu. Dan saat saya mendapat persepsi yang baru, yaitu saya percaya pada berita tersebut, saya menjadi sangat-sangat sedih, dan sangat-sangat menyayangkan hal yang menimpa idola kami, Song Hye Gyo.

Siang berganti malam, dan malam berganti siang, haha. Ternyataa, kakak saya yang ketiga (pas diatas saya), namanya Lastin, mengangkat berita itu kembali. Dia mendapat kabar yang langsung diterimanya dari asal berita itu mucul, internet.
Ternyata berita itu sama sekali tida benar. Syukurlah..
Berita itu memang ada di internet, dengan berlatarbelakangkan surat kabar yang sepertinya dapat dipercaya.
Namun, setelah di tindaklanjuti lagi kebenarannnya, ternyata web page dari penyebar 'GOSIP' itu hanyalah hoax belaka. Omong kosong yang sengaja di buat untuk meramekan dunia internet, khususnya web page mereka :-/. Banyak artis-artis favorit yang sudah masuk daftar hoax ini, dan menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Dan itu memberi sedikit dampak positif bagi Sang Artis, karena banyak yang menjadi simpatik dan ingin tau kelanjutan kisah mereka dari kisah yang di 'gosip kan' itu.

Dari penjelasan dan contoh pengalaman yang saya berikan, saya harap pembaca setidaknya sudah dapat memahami mengenai sensasi dan persepsi serta prosesnya.

Semoga Blog ini bermanfaat dan dapat menjadi solusi bagi yang sedang mengerjakan tugaass :)

0 comments

Herimelda Hutagaol. Powered by Blogger.

Motivating and Caring Blog